#WaktunyaCekidot

Ingat 5 Kebiasaan Baik Saat Menggunakan Toilet

Unicef Written By UNICEF

Setiap Love, Share, dan Donation sangat berarti untuk setiap anak Indonesia

Toilet adalah fasilitas wajib di rumah, kantor, atau ruang publik lainnya.  Kebersihan toilet pun menjadi syarat utama untuk menjaga kesehatan penggunanya. Uji laboratorium yang dilakukan Initial Washroom Hygiene mengungkap fakta bahwa di dudukan toilet saja ada sekitar 220 bakteri yang hidup. Itu sebabnya, kita harus selalu menjaga kebersihan toilet agar tidak menjadi media penyebaran kuman.

Selain rutin membersihkan toilet kebersihan toilet pun dapat dijaga dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang mungkin tidak disadari. Berikut sejumlah kebiasaan baik yang penting dilakukan saat menggunakan toilet:

 

1. Menyiram kloset dalam keadaan tertutup

Berdasarkan studi dari Leeds Teaching Hospital di Inggris, bakteri-bakteri yang ada pada kotoran di dalam kloset, seperti E.coli, streptococcus, dan salmonela dapat terbang setinggi 25.4 cm  dan menyebar di udara. Jika rata-rata satu orang menyiram toilet sebanyak lima hingga enam kali setiap hari, bayangkan ada sebanyak 2.000 siraman selama satu tahun. Sebanyak itu pula potensi bakteri menyebar di udara sekitar Anda jika menyiram kloset tanpa menutup toilet seat.

2. Segera mencuci tangan dengan sabun 

Sebelum keluar dari toilet, ada baiknya Anda mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Tak hanya dapat mengurangi paparan bakteri pada benda-benda yang ada di sekitar toilet, termasuk yang dibawa dari pengguna toilet sebelumnya, melainkan juga dari bakteri yang menempel pada tangan Anda setelah buang air.

Sesudah mencuci tangan, gunakan lengan atau melapisi gagang pintu toilet dengan tisu untuk meminimalisasi adanya kontak dengan gagang pintu yang mungkin telah terkontaminasi bakteri sebelumnya.

3. Memastikan area wastafel dalam keadaan kering 

Wastafel menjadi tempat untuk mencuci tangan, menggosok gigi, hingga mencuci muka. Namun, setelah menggunakannya, mungkin tanpa sadar Anda meninggalkan wastafel dalam keadaan masih basah, bahkan meninggalkan sisa busa, sabun, atau pasta gigi. Hal ini merupakan salah satu kebiasaan yang menyebabkan toilet kotor.

4. Memakai sabun cair

Pemakaian sabun batang ternyata dapat mengumpulkan bakteri, apalagi ketika digunakan oleh banyak orang. Meski Anda telah rutin membersihkan area toilet dan juga tempat sabunnya, namun sabun batang itu sendiri dapat menjadi medium penyebaran kuman.

5. Menggunakan handuk kain terpisah/tidak bergantian

Handuk kain yang diletakkan di dalam toilet dan digunakan secara bergantian oleh lebih dari satu orang akan menjadi medium penyebaran bakteri. Lebih baik gunakan tisu atau handuk kertas sekali pakai yang lebih aman dalam mengontrol penyebaran bakteri.

Selain dari kelima kebiasaan baik saat menggunakan toilet, hal lain yang juga penting adalah memastikan agar toilet -khususnya di rumah- terhubung dengan sarana pengolahan untuk menjamin air limbah dapat dibuang secara aman kepada lingkungan. Setiap toilet harus terhubung dengan septic tank yang sesuai standard dan dikuras secara rutin paling sedikit 1 kali selama 3 atau 5 tahun. Dengan kata lain, menjaga kebersihan tidak hanya meliputi kebersihan toilet dan penggunaannya, tetapi juga menjamin pengolahan air limbah dari toilet yang digunakan tersebut.  Berbagai upaya ini dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan atau mengganggu kualitas air sekitar

 

 

Sumber: KlikDokter.com, beritagar.id, initial.co.uk

Artikel Lainnya

<a href=5 Fakta Buruknya Air di Indonesia">

5 Fakta Buruknya Air di Indonesia

<a href=Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Mencemari Air">

Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Mencemari Air

<a href=Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Membantu Mengurangi Krisis Air Bersih di 2040?">

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Membantu Mengurangi Krisis Air Bersih di 2040?

<a href=Cara Menjaga Kualitas Air di Lingkungan Rumah">

Cara Menjaga Kualitas Air di Lingkungan Rumah

#WaktunyaCekidot untuk bebaskan anak dari ancaman diare di wilayah Indonesia